Minggu, 11 Maret 2012

10 Peralatan Dapur Penting




Semua orang tahu bahwa peralatan rumah tangga sangat penting, tapi mana yang paling penting? Dari semua alat-alat yang tersedia, mana yang paling utama untuk dimiliki? Artikel ini akan mengulas sepuluh peralatan rumah tangga yang peling utama untuk dimiliki.

No 1, Kompor

Tanpa kompor di dapur, Anda pasti akan memerlukan perapian, kecuali Anda selalu makan di luar rumah, tetapi setidaknya sekali sehari jika tidak beberapa kali per hari. Jika Anda sering makan di luar, uang yang Anda akan habiskan dalam dua minggu mungkin bisa untuk membeli kompor! Sebuah kompor bisa untuk memasak air, panggang ayam, daging sapi atau ikan dan umumnya untuk memasak atau membuat kue, apapun yang Anda butuhkan.

No 2, Kulkas

Jika Anda tidak memiliki lemari es maka Anda akan perlu es dalam jumlah banyak untuk penyimpanan ikan, daging, coklat, obat dan lain-lain. Makanan perlu disimpan dingin agar tetap segar ketika Anda perlukan, kecuali rumah Anda di sebelah supermarket atau pasar, maka dari itu Anda memerlukan lemari es di rumah Anda.

No 3, Mesin Cuci Pakaian

Seratus tahun yang lalu mencuci pakaian perlu waktu seharian untuk melakukannya dan itu jika Anda memiliki keluarga kecil!
Mesin cuci merupakan alat yang akan membantu Anda dalam melakukan tugas rutin yang melelahkan. Anda hanya perlu waktu 30 menit untuk mencuci pakaian untuk 4-5 orang. Sebaiknya Anda membeli mesin cuci dengan putaran vertikal yang mencuci lebih bersih daripada mesin cuci putaran horisontal.

No 4, Pengering

Sama baiknya seperti memiliki mesin cuci yang membersihkan pakaian Anda dalam waktu tiga puluh menit, maka perlu juga memiliki mesin pengering untuk mengeringkan mereka dalam jumlah waktu yang sama. terutama di musim hujan. Catatan: Saat ini mesin pengering umumnya menjadi satu dengan mesin cuci.

No 5, Mesin Cuci Piring / Dishwasher

Alat ini adalah penyelamat bagi keluarga besar, tetapi juga perlu dimiliki untuk dua atau tiga orang. Dijaman modern ini dimana wanita juga bekerja sehingga tidak begitu suka mencuci piring, maka perlu memiliki mesin cuci piring sehingga tidak membuang waktu dan tenaga hanya untuk mencuci.

No 6, Toaster

Kebanyakan orang makan roti bakar di pagi hari dan merupakan kebiasaan setiap hari. Toaster melakukan pekerjaan secara efektif dan cepat untuk kehidupan keluarga yang serba terburu-buru.

No 7, Pembuat Kopi / Teh

Di Indonesia kopi atau teh adalah minuman yang selalu dihidangkan oleh keluarga di pagi hari. Ada beberapa orang yang kecanduan minum teh atau kopi. Selain itu juga untuk ditawarkan kepada para tamu. Dengan alat pembuat kopi atau teh juga lebih ringkas dan tidak mengotori meja apalagi dengan taplak kain putih.

No 8, Blender

Setiap orang menyukai kesehatan dan blender benar-benar akan membantu Anda untuk melakukan hal tersebut. Blender dapat menyiapkan sup atau jus buah dalam hitungan menit, bahkan untuk membuat sambel atau bumbu-bumbu untuk masakan tidak perlu lagi ulek-ulek yang membutuhkan tenaga, semuanya bisa dilakukan dengan blender.

No 9, Food Processor

Peralatan berguna ini tersedia dalam beberapa jenis ukuran saat ini, alat yang sangat membantu di dapur, daripada menghabiskan waktu untuk memotong bahan makanan ketika hendak memasak. Anda dapat melakukannya hanya dalam hitungan menit dengan food processor. Juga, jika Ibu harus pergi selama beberapa hari, daripada membeli makan malam beku yang kurang sehat bagi keluarga, alat ini bisa memotong semua sayuran yang dibutuhkan untuk masakan dan dengan beberapa petunjuk sederhana yang diperlukan dalam memasak maka dapat diikuti oleh seorang ayah untuk menyediakan makan malam yang sehat bagi keluarganya.

No 10, Microwave

Bila Anda ingin menghangatkan daging dari kulkas dengan cepat, atau memanaskan makanan untuk esok hari, membuat mie instan, popcorn dan lain-lain maka microwave adalah alat yang sangat penting.
Peralatan rumah tangga merupakan perangkat penghemat waktu. Belilah peralatan yang berkualitas, model yang menarik dan elegan sehingga membuat hidup Anda lebih mudah dan nyaman.

Membingkai Geliat Seni Tari Jombang



0leh : Lukiati, S.Pd*

Kabupaten Jombang yang membentang dari utara ke selatan, dihiasi indah kali Brantas serta puncak-puncak gunung dan perbukitan, mewujudkan mozaik pemandangan nan istimewa lagi menawan. Anugerah keindahan itu rupanya mendorong dinamika warganya yang merupakan pertemuan dua aliran kebudayaan besar, yaitu Mataraman (Pracima) dan budaya Arek (Purwa) berkreasi sebagai buah peradaban. Olah kreasi yang saya maksud, salah satunya adalah seni tari. Sebagai contoh bisa kita saksikan tarian-tarian khas Jombang, seperti ; tari Remo Boletan, tari Remo gaya Ali Markasa, tari Renteng Manis dan lain-lain, telah mengharumkan nama Jombang tidak hanya di skup regional bahkan ke tingkat nasional.

Prestasi demi prestasi di bidang seni tari yang diukir oleh para seniman dan seniwati Jombang tersebut sayangnya tidak serta-merta memposisikan Jombang sebagai salah satu basis kekuatan varian kebudayaan yang memberikan kontribusi bagi pengembangan budaya di Jawa Timur hingga Indonesia secara lebih luas. Hal ini bisa dibuktikan dengan masih dimasukkannya Jombang sebagai bagian dari budaya Arek. Sedangkan pada sebagian kalangan masih menganggap Jombang sebagai daerah sebaran budaya Mataraman. Sehingga posisi yang ambigu inilah disadari atau tidak memunculkan hipotesis awal bahwa Jombang memang berbeda. Artinya bukan merupakan wilayah budaya Mataraman, juga tidak termasuk budaya Arek.

Melihat keunikan-keunikan Jombang dari berbagai sisi, maka saya hanya menyoroti pada geliat seni tari Jombangan yang mulai getol dipelajari oleh warga masyarakat Jombang melalui kegiatan ekstra kurikuler di sekolah-sekolah maupun di sanggar-sanggar tari. Geliat ini menguatkan kesan bahwa wong nJombang sedang kangen dengan identitasnya. Satu ciri yang dapat dijadikan penanda akan identitas pribadi maupun komunal.

Geliat seni tari di Jombang semakin mengemuka dengan dimasukkannya ekstra kurikuler seni tari oleh sekolah-sekolah berbasis keislaman, khususnya di madrasah-madrasah. Penari-penari muda Jombang pada kurun waktu dua tahun terakhir mulai didominasi oleh siswa-siswi madrasah ibtidaiyah, sebut saja MIN Kauman Utara Jombang dan MI Mujahidin Parimono. Dua madrasah ini telah menunjukkan prestasi yang membanggakan di dunia seni tari. Bahkan pada pembukaan Pekan Olahraga dan Seni Madrasah Ibtidaiyah se-Jawa Timur yang dipusatkan di kabupaten Jombang beberapa waktu yang lalu, sebanyak duapuluh murid MIN Kauman Utara sangat piawai membawakan tari Remo Boletan. Sehingga secara langsung wakil gubernur Jawa Timur Gus Ipul memberikan apresiasi yang positif terhadap perkembangan pendidikan di madrasah.

Melihat perkembangan antusiasme masyarakat Jombang terhadap tarian-tarian khas daerahnya, sangat menarik untuk dilakukan strategi khusus pengembangan seni tari di kabupaten Jombang sebagai salah satu cabang kesenian yang juga anak emas kebudayaan. Strategi tersebut antara lain berupa kemasan paket pengajaran serta kemasan lain yang diharapkan dapat menjadi pemantik api kreativitas masyarakat Jombang secara lebih luas. Memang, dibutuhkan keberanian untuk memulai. Keberanian ini menurut A’a Gym hendaknya diformulasikan dengan tiga M, yaitu ; mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, dan mulai dari sekarang.

Sebuah kerangka tujuan yang jelas akan memudahkan aplikasi strategi di lapangan. Aplikasi atau penerapan strategi itu antara lain dapat disinergikan dengan unsur-unsur lain di masyarakat. Maka peran jejaring kebudayaan dan pendidikan adalah dua bagian mutlak yang harus dirangkul dalam rangka membingkai geliat seni tari di kabupaten Jombang. Apalagi secara nasional Kementerian Pendidikan telah disatukan lagi dengan Kebudayaan.

Sebagai contoh yang sangat menarik untuk disajikan adalah strategi pengembangan seni tari yang dilakukan oleh Lembaga Lungit Angudi Rahayu atau Sanggar Lung Ayu, Jombang. Sanggar ini telah mengawinsilangkan pengembangan seni budaya dengan kondisi daerah pasca bencana banjir di sebagian wilayah Jombang, meliputi kecamatan-kecamatan utara Brantas ditambah kecamatan Diwek dan Jogoroto. Strategi ini perlu lebih dikembangkan oleh stakeholder kesenian secara lebih luas. Karena penanganan traumatis pasca bencana dengan pendekatan seni budaya diharapkan memberi  nilai tambah sumber daya manusia, khususnya di kabupaten Jombang.

Membingkai sesuatu dalam realita keseharian dapat diasumsikan dengan mengemas suatu produk, baik berupa barang maupun jasa sehingga makin memikat warga masyarakat terhadap potensi barang atau jasa yang dikemas. Salah satu contoh kasus adalah pelaksanaan wisuda penari yang dikemas dalam upacara adat Purwa Bhakti Seni Budaya. Meskipun kemasan tersebut mengadopsi upacara adat kungkum sindhen, namun substansi dari pengadopsian ini menganut model kreatifitas nilai kearifan lokal masyarakat Jawa, yaitu tiga N; niteni yang bermakna mengingat-ingat, nirokna atau menirukan, dan nambahi atau menyempurnakan dari acara sebelumnya.

Upaya demi upaya yang dilakukan oleh komunitas-komunitas kesenian hendaknya juga didukung elemen masyarakat maupun birokrasi. Maka pengembangan seni budaya di daerah pasca bencana adalah satu bentuk guliran bola salju untuk merancang strategi pembangunan seni budaya ke depan. Negara melalui birokrasi pemerintahannya bertindak sebagai fasilitator dan motivator program. Sedangkan komunitas atau lembaga-lembaga kesenian masyarakat menjadi eksekutor di lapangan. Sehinga dari pola-pola tersebut akan memunculkan ledakan proses panjang pembangunan seni budaya. Efek dari upaya tersebut bukan tidak mungkin seperti teori relativitasnya Einstein dalam bidang ilmu fisika.

Eureka..! eureka..! Ucapan yang pantas ketika stakeholder kesenian dan pemerintahan telah bertemu pada puncak visi yang sama. Karena innama a’malu bin niat, segala sesuatu tergantung niatnya. Maka dukungan pemerintah, dalam hal ini Direktur Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal untuk memfasilitasi Lembaga Pendidikan Lungit Angudi Rahayu atau Sanggar Lung Ayu yang bervisi sebagai pusat informasi dan pendidikan seni budaya Jombangan, menggelar upacara adat wisuda penari “Purwa Bhakti Seni Budaya” perlu untuk didukung sebagai upaya membingkai geliat seni tari Jombang. Semoga…

*) Penulis adalah guru SBK MIN Kauman Utara Jombang.

Seni Tari



Seni tari
  adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.
Beberapa pakar tari melalui simulasi di bawah ini beberapa tokoh yang mendalami tari menyatakan sebagai berikut.
Haukin menyatakan bahwa  tari adalah  ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Di sisi lain ditambahkan oleh La Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri: 1987, 12). Dalam upaya merefleksikan tari kedua tokoh sejalan.
PhotobucketTari sering kita lihat dalam berbagai acara baik melalui media televisi (TV), maupun berbagai kegiatan lainnya seperti pada acara khusus
berupa pergelaran tari, dan acara tontonan dalam kegaiatan kenegaraan maupun acara-acara yang berkaitan dengan keagamaan, perkawinan maupun pesta lain yang berhubungan dengan adat.
Tari merupakan salah satu cabang seni, di mana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, pada waktu kapan saja.
Sebagai sarana komunikasi, tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi menurut kepentingannya. Masyarakat membutuhkan tari bukan saja sebagai kepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana upacara Agama dan Adat.
Bila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untuk mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.
Seni Tari Dayak





1. Tari Gantar Tarian yang menggambarkan gerakan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian didalamnya menggambarkan benih padi dan wadahnya.
Tarian ini cukup terkenal dan sering disajikan dalam penyambutan tamu dan acara-acara lainnya.Tari ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung namun juga dikenal oleh suku Dayak Benuaq. Tarian ini dapat dibagi dalam tiga versi yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busai dan Gantar Senak / Gantar Kusak.
Tari Perang
Tari Perang

2. Tari Kancet Papatai / Tari Perang Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari.
Dalam tari Kancet Pepatay, penari mempergunakan pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dilengkapi dengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tari ini diiringi dengan lagu  Sak Paku  dan hanya menggunakan alat musik Sampe .



Tari Kancet Ledo
3. Tari Kancet Ledo / Tari Gong Jika Tari Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya Tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin.
Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dan pada kedua tangannya memegang jaringan bulu-bulu ekor burung Enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Tari Gong.
4. Tari Kancet lasan Menggambarkan kehidupan sehari-hari burung Enggang, burung yang dimuliakan oleh suku Dayak Kenyah karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tari Kancet lasan merupakan tarian tunggal wanita suku Dayak Kenyah yang sama gerak dan posisinya seperti Tari Kancet Ledo, namun si penari tidak mempergunakan gong dan bulu-bulu burung Enggang dan juga si penari banyak mempergunakan posisi merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. Tarian ini lebih ditekankan pada gerak-gerak burung Enggang saat terbang melayang dan hinggap bertengger di dahan pohon.
5.Tari leleng Tarian ini menceritakan seorang gadis bernama Utan Along yang akan dikawinkan secara paksa oleh orangtuanya dengan pemuda yang tak dicintainya. Utan Along akhirnya melarikan diri kedalam hutan. Tarian gadis suku Dayak Kenyah ini ditarikan dengan diiringi nyanyian lagu leleng.

Tari hudoq
6. Tari hudoq Tarian ini dilakukan dengan menggunakan topeng kayu yang menyerupai binatang buas serta menggunakan daun pisang atau daun kelapa sebagai penutup tubuh penari. Tarian ini erat hubungannya dengan upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak Bahau dan Modang. Tari hudoq dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang banyak.
7. Tari hudoq Kita '
Tarian dari suku Dayak Kenyah ini pada prinsipnya sama dengan Tari hudoq dari suku Dayak Bahau dan Modang, yakni untuk upacara menyambut tahun tanam maupun untuk menyampaikan rasa terima kasih pada dewa yang telah memberikan hasil panen yang baik. Perbedaan yang mencolok anatara Tari hudoq Kita 'dan Tari hudoq ada pada kostum, topeng, gerakan tarinya dan iringan musiknya. Kostum penari hudoq Kita 'menggunakan baju lengan panjang dari kain biasa dan memakai kain sarung, sedangkan topengnya berbentuk wajah manusia biasa yang banyak dihiasi dengan ukiran khas Dayak Kenyah. Ada dua jenis topeng dalam tari hudoq Kita ', yakni yang terbuat dari kayu dan yang berupa cadar terbuat dari manik-manik dengan ornamen Dayak Kenyah.
8. Tari Serumpai
Tarian suku Dayak Benuaq ini dilakukan untuk menolak wabah penyakit dan mengobati orang yang digigit anjing gila. Disebut tarian Serumpai karena tarian diiringi alat musik  Serumpai (sejenis seruling bambu).
Pembelian
Tari Terlaris Bawo

9. Tari Terlaris Bawo
Upacara Belian Bawo bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit, membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diubah menjadi tarian, tari ini sering disajikan pada acara-acara penerima tamu dan acara kesenian lainnya. Tarian ini merupakan tarian suku Dayak Benuaq.
10. Tari Kuyang
Sebuah tarian Terlaris dari suku Dayak Benuaq untuk mengusir hantu-hantu yang menjaga pohon-pohon yang besar dan tinggi agar tidak mengganggu manusia atau orang yang menebang pohon tersebut.